Senin, 23 Agustus 2010

Untuk Bangsa

Sebuah Penghargaan

Kadang mengelitik ketika mendengar bahwa salah satu kebudayaan atau bagian dari negara kita diambil oleh bangsa lain. Misal saja ketika lagu Rasa Syange, tarian barong, pulau Legitan, Sipadan, Batik (hampir saja) diklaim Malaysia, sebagai milik mereka. Yang terbaru terdengar bahwa tempe telah diklaim jepang sebgai makanan asil negera tersebut.Hohoho miris rasanya melihat satu persatu "harta karun" negara itu diambil dengan gampang oleh negara yang bahkan tidak mengarti tentang hal tersebut. Yang lebih ironis lagi bahwa kurang dari 75 jam sebelum kemerdekaan negara kita tercinta Indonesia, 3 Petugas DKP (dinas kelautan dan Perikanan) Indonesia yang hendak menghentikan pencurian ikan di kawasan Indonesia malah ditangkap pihak Malaysia dengan alasan yang tidak jelas. Respon masyarakat begitu tinggi dari mengejek, mengumpat bahkan seruan untuk melakuakn penyelesaian dengan cara perang!!! dalam seruan ganyang Malaysia. Memang menarik reaksi masyarakat Indonesia, dan itu bukanlah reaksi yang salah dari orang yang bisa dibilang dirampas harga dirinya.
Namun kalau kita mau kembali melihat, apakah pernah muncul pertanyaan ini: "siapa yang salah atas semua ini??"
Bila kita mau melihat kembail, fakta menakjubkan keluar dari sekelompok peneliti dari jerman yang menemukan adanya planet baru di tatasurya ini, dan yang lebih menarik lagi adalah bahwa ketua sekelompok peneliti itu adalah orang Indonesia!!, W...O...W. kalu kita mau jujur dan kembaili melihat, sebenarnya bangsa ini adalah bangsa yang luarbiasa yang tidak kalah dengan bangsa-bangsa adikuasa lainnya. Namun yang harus kita akui adalah bahwa
RASA CINTA TERHADAP TANAH AIR KITA AMATLAH KURANG!!, DAN PENGHARGAAN TERHADAP IBU PERTIWI AMATLAH KECIL. Maka wajar saja bila banyak orang pintar kemudian meninggalkan Indonesai dan memilih untuk pergi ke luar negeri karena disana dia LEBIH DIHARGAI, atau kemudian harta
karun milik negara itu diambil orang, hem...diambil??, atau (lebih tepatnya) LEBIH
DIHARGAI???,karena kita sebagai pemiliknya tidak pernah menjaganya!!??. Ketika tidak ada masalah kebudayan, dengan gampangnya dilupakan, namuan menjadi marah bila diambil orang, pantaskah kita marah???. Menarik ketika melihat sebuah tayangan di stasiun TV swasta beberapa hari yang lalu. Menarik ketika acara tersebut menghadirkan 4 orang bule yang begitu mencintai Indonesia. Elizabeth seorang Perancis, yang mendedikasikan dirinya untuk
Serat Chentini (hayo siapa yang tahu Serat Chentini hehehe), sebuah naskah sastra karangan pujangga dari keraton solo, yang menceritakan tentang perjalanan pengembaraan seorang tokoh yang disebut Amongraga, Kemudian Willie Smits yang mendedikasikan diri untuk merawat dan melestarikan orang utan, yang tetap bertahan walaupun telah menerima lebih dari 100 kali ancaman pembunuhan, Kemudian Gavin Brich yang memberi diri untuk memunguti sampah di seputaran Lombok selama lebih dari 24 Tahun tanpa bayaran sepeserpun. Yang terakhir Dan Roberts yang mengajari anak-anak miskin di cilincing untuk bermain circus, agar anak-anak itu tidak kehilangan mimpi mereka, W..O..W, jujur kita mungkin tidak secinta itu terhadap Indonesia. Tidakkah kita malu terhadap orang-orang tadi, orang yang bukan berasal dari Indonesia namun begitu mencintai Indonesia. Jangan salahkan negara lain bila mengklaim sesuatu dari Indonesia, namuan salahkan kita yang tidak menghargai ibu pertiwi ini,salahkan
kita yang tidak mencintai bangsa ini. Bukankah harusnya menjadi tugas kita untuk menjaga harga diri dan jati diri bangsa ini???, So generasi muda mulailah mencintai Bangsa ini dengan segenap hatimu, bangunlah bangsa ini menjadi bangsa yang besar, sebab bila bukan kita siapa lagi!!,Tuhan tidak secra kebetulan menempatkan kita di Indonesia, sebaliknya Dia menempatkan kita di sini untuk menyatakan kasih-Nya bagi bangsa ini. Bangkitlah pemuda Indonesia banggakan Ibu pertiwi!!!

Untuk 65th Indonesia
Happy Birthday, Mom